Ketika sedang berbincang tentang prosesi kelahiran ataupun kesiapan diri menghadapi kelahiran sang buah hati, mereka antusias sekali menceritakan pengalaman mereka dari mengandung sampai persalinan. Bahkan bangga menceritakan perjuangan mereka bersusah payah menjaga apa yang dipercayakan Allah pada mereka. Rela banget merasakan sakit tak terperikan itu demi mendengar tangis si jabang bayi. Bukan berarti selesai sampai disitu saja penderitaan sang Ibunda, bagi yang mendapat jahitan setelah melahirkan, tidak bisa duduk dengan nyaman, tiduran pun salah, buang air besar dan kecil harus menahan perih karena luka jahitan dan seterusnya. Ini baru cerita tentang perjuangan mereka yang selamat, banyak juga diantara kawan kawan mereka yang meninggal ketika melahirkan, Subhallah banget perjuangan para wanita ini dan semua Ibu di seluruh dunia yang suka cita menghadapi kelahiran anaknya walaupun tau bagaimana sakitnya dan kematian seolah di depan mata .
Tapi, dari semua itu ada sebuah pengakuan dari seorang teman yang buat saya itu luar biasa, bagaimana dia khuznudzon sekali terhadap prosesi kelahirannya beberapa waktu lalu.
Kira kira seperti ini pengakuannya :
"Waktu sudah selesai melahirkan, saya mesti dijahit karena kebetulan si dede besar lahirnya. Karena di bidan, tidak bisa sembarang menggunakan anestesi. Dan saya pun dijahit dalam keadaan sadar didampingi suami. Setiap jahitan dan tarikan nafas saya, cuma tersisa kalimat tahlil, takbir, dan Istighfar dalam hati sudah berdoa "Ya Allah, aku sadar banyak sekali dosa dosaku, mungkin sakit ini adalah kafarat atas dosa dosaku Ya Rabb.. Rela mengalami sakit ini ya Rabb.. Kalaupun aku sudah tidak sanggup menahan sakitnya, Syahidkan aku Ya Allah, Syahidkan aku." suamiku sudah pias melihat kondisiku, tapi Subhanallah, Alhamdulillah aku dan anakku baik baik saja sampai sekarang"
Sebegitu indahnya cinta seorang ibu kepada anak tercinta. Saya sendiri jujur takut dengan prosesi kelahiran, bagaimana lah nanti? seperti apa sakitnya? sanggupkah saya? Tapi, dengan mendengar cerita kerabat dan teman teman yang seperti itu jadi ingin juga punya cerita hebat seperti mereka. Yang tiada takut demi berjuang memenuhi amanah tuhannya. Jadi ingat sebuah ayat di Al-Quran tentang mereka yang gugur di Jalan Allah, subhanallah keistimewaan yang Allah berikan kepada mereka.
Dan untuk para pria, sebagai pendamping atau mungkin calon pendamping persalinan nanti, kuatkan dirimu karena anda anda inilah yang akan menguatkan sang istri dalam berjuang melahirkan, tanganmu lah yang akan mengalirkan kekuatan tambahan, serta doamu lah yang akan mengiri setiap detik perjuangannya. :)
With Love,
Naoo
0 komentar:
Posting Komentar